Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Mengenal sisi-sisi Basilika Santo Petrus - Vatikan

Anda pernah lihat Misa Natal dan Paskah yang dipimpin Paus di Basilika Santo Petrus di televisi?? Bagi anda yang pernah kesana, wow anda sangat beruntung. Bagi kita yang belum sempat kesana, yuk kita lihat sisi-sisi dari bangunan Basilika Santo Petrus ini beserta sejarah dan tradisinya. Posting ini hasil kumpulan dari beberapa artikel di internet. Jika anda menemukan hal-hal yang kurang lengkap, anda dapat menambahkannya dengan mengemail blogchoice@yahoo.com.

 Basilika Santo Petrus dari udara

Basilika Santo Petrus (dalam bahasa Italia: San Pietro in Vaticano) adalah sebuah basilika utama Katolik di Kota Vatikan, dikelilingi oleh Roma. Bangunan ini digambarkan sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun (dia meliputi area 23.000 m² dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam Kekristenan. Konstruksi pembangunan basilika ini dimulai pada tahun 1506 dan rampung pada tahun 1626. 


Basilika Santo Petrus tampak depan
 
Basilika Santo Petrus dibangun atas perintah Kaisar Kristen pertama Konstantin I, pada tahun 326 di tempat Santo Petrus menjadi martir. Seribu tiga ratus tahun kemudian bangunan ini mulai runtuh perlahan-lahan,
dan oleh karena itu Paus Nikolas V memerintahkan agar dibangun sebuah basilika yang baru. Tetapi pembangunannya baru dimulai pada tahun 1506 pada masa jabatan Paus Julius II. Pembangunan basilika ini memakan waktu 120 tahun. Michelangelo diminta sumbangan karyanya dengan pieta-nya yang sangat terkenal itu. Waktu itu ia telah berusia 72 tahun. Basilika ini merupakan basilika terbesar di dunia dengan panjang 193 meter dan tinggi 132 meter. Tradisi mengatakan bahwa tempat bangunan ini merupakan tempat Santo Petrus, salah satu rasul Yesus dan dianggap sebagai Paus pertama, disalibkan dan dikuburkan. Gereja ini merupakan tempat penguburan St Petrus di bawah altar utama. Paus lainnya juga dikubur di basilika ini.

Lapangan Basilika Santo Petrus dirancang oleh Bernini dan dibangun antara tahun 1656 dan tahun 1667. Ada dua air mancur indah di alun-alun, selatan / kiri yang dibangun oleh Carlo Maderno (1613) dan yang utara / kanan oleh Bernini (1675). 

Gambar bagian tengah yang menjulang adalah Obelisk

Di tengah alun-alun ada obelisk setinggi 25,5 meter, yang berasal dari abad ke-13 SM dari Mesir dan dibawa ke Roma pada abad ke-1 untuk didirikan di Circus Nero. 

 Kubah bagian dalam


Kubah bagian luar
Kubah megah ini diselesaikan pd tahun 1590, 26 tahun setelah Michaelangelo wafat.
Patung orang suci

Di atas barisan tiang ada 140 patung orang suci, dibuat oleh sejumlah pematung antara tahun 1662 dan tahun 1703. Di sebelah kanan pintu gerbang selatan barisan tiang adalah St Makrina, nenek dari ayah Kapadokia, diikuti oleh beberapa pendiri ordo religius: St Dominikus, Santo Fransiskus, St Bernard, St Benediktus, dan St Ignatius dari Loyola. Fasad dibagian depan ada 13 patung. Dari kiri, patung-patung tersebut adalah patung: Tadeus, Matius, Filipus, Tomas, Yakobus anak Zebedeus, Yohanes Pembaptis, Kristus Penebus (di tengah), Andreas, Yohanes Penginjil, Yakobus, Bartolomeus Muda, Simon dan Matius. Sedangkan Patung Santo Petrus ada di tempat yang berbeda. 
 Patung Santo Petrus memegang kunci (surga).

Dekat tangga ke basilika di depan alun-alun adalah patung kolosal Santo Petrus dan Paulus, orang suci pelindung dari Roma. Patung Santo Petrus dipahat oleh Giuseppe De Fabris di tahun 1838-1840 dan berdiri di ketinggian 5.55m. Patung Santo Paulus dipahat pada tahun 1838 oleh Adamo Tadolini, dan juga 5.55m tingginya.
 Menara Lonceng dan Obelish

Seperangkat lonceng tergantung di menara lonceng. Di operasikan secara electronik, lonceng-lonceng itu berbunyi setiap seperempat jam. Lonceng tunggal berbunyi ketika seorang Paus wafat.
2 buah jam yang diapit malaikat menghiasi 2 sudut di bagian depan Basilika.

 Pintu Kudus

Pintu utara adalah Pintu Kudus, diperunggu oleh Vico Consorti (1950), yang berdasarkan tradisi hanya dibuka untuk perayaan besar seperti tahun Yobel. Di atasnya adalah prasasti. Bagian atas berbunyi PAVLVS V PONT MAX Anno XIII, yang tepat di atas pintu berbunyi GREGORIVS XIII PONT MAX. Di antaranya ada lembaran putih memperingati bukaan pintu terbaru. Paus Yohanes Paulus II membuka pintu suci dalam tahun Yobel pada tahun 1983-84 dan 2000-01.

 Pintu tengah (Pintu Filarete)
 Pintu di tengah dibuat oleh Antonio Averulino (1455), dan dipelihara sejak dari masa basilika tua. Pintu ini terlalu kecil untuk ruang baru, sehingga panel ditambahkan di bagian atas dan bawah. Dikenal sebagai Pintu Filarete, ia memiliki enam panel yang menggambarkan: Yesus dan Maria bertahta; Santo Paulus dengan pedang, St Petrus memberikan kunci ke Eugene Paus berlutut IV; St Paul dihukum oleh Nero; kemartiran Santo Paulus; kemartiran Santo Petrus di Bukit Vatikan.
 Kisi-kisi perunggu
Jendela ini di bangun pada akhir abad ke-18 oleh arsitek Carlo Marchionni (1702-1786) mempunyai kisi-kisi besi indah yang melindungi kaca.
 Navis
Bagian tengah Gereja atau Navis, panjangnya 186 m dan tinggi 44 m.

Di kejauhan terlihat Altar Transfigurasi, yang di belakangnya ada salinan mosaic dari lukisan terakhir seniman besar, Raphael. Arsitekur lorong ini merangkul banyak perbendaharaan Romawi dan Yunani klasik

Baldacchino, kanopi altar besar yang menaungi altar Paus dan makam Santo Petrus dibangun selama 9 thn dan selesai pd tahun 1633. Hampir seluruh dr 90 ton perunggunya berasal dari serambi tiang Pantheon Roma.
 Altar
Altar ini selesai pd tahun 1666, altar tersebut berisi relikui sebuah kursi yang digunakan Santo Petrus untuk berkhotbah, kursi ini menjadi symbol otoritas mengajar Paus.

 Patung Pieta dilorong sebelah kanan

Di lorong kanan, mata pertama langsung tertuju pada patung Pieta indah karya Michelangelo, yang terletak di sebelah kanan pintu masuk. Patung ini menggambarkan Perawan Maria menggendong Yesus yang sudah wafat di pangkuannya setelah penyaliban. Setelah dirusak dengan kapak pada tahun 1972, patung itu ditempatkan di balik kaca pelindung. Patung "Pieta" ini dibuat Michaelangelo pada usia 24 tahunan. 


Ruang bawah tanah 

Ruang bawah tanah di bawah gereja ini juga patut dikunjungi. Ruang ini berisi fragmen arsitektur dari gereja-gereja sebelumnya dan makam para Paus, termasuk makam sederhana dari Yohanes Paulus II.

 Makam Paus Yohanes Paulus II

Tetapi fokus dari para peziarah dan turis adalah makam Paus pertama: St Petrus. Makam ini adalah  peninggalan berharga telah menjadi tujuan jutaan peziarah sejak abad-abad awal kekristenan. Sebuah dinding kaca pada akhir ruang bawah tanah ini memberikan pandangan melalui relik di bawah altar, yang sepertinya adalah tulang (asli) Santo Petrus. Sebuah kapel membentang di belakang kuil ke dalam ruang bawah tanah.
Makam Santo Petrus

Makam Santo Petrus ini terletak tepat dibawahnya altar Basilika.

Pasukan Keamanan


Garda Swiss
Garda swiss biasanya bertugas di jalan-jalan masuk bagian luar. Mereka adalah prajurit pengawal setia yang digunakan untuk melindungi Paus. Tugas utama Garda Swiss yang memiliki motto “Acriter et Fideliter” (Keberanian dan Loyalitas) adalah menjaga pribadi Paus Roma dan Istana Vatikan. Pengawal Pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia itu, mengalami persyaratan yang panjang dan melelahkan.
Anggota baru Garda Swiss sedang disumpah, hormat tiga jari melambangkan trinitas.

Para tentara Garda Swiss ini haruslah pria beragama Katolik, belum menikah, memiliki kewarganegaraan Swiss, telah menyelesaikan pendidikan dasar militer dari Angkatan Bersenjata Swiss, dan dapat memperoleh sertifikat kelakuan baik. Para calon pasukan ini haruslah minimal memiliki ijasah diploma profesional atau lulus SMA, berusia antara 19 hingga 30 tahun, dan memiliki tinggi badan minimal 174 cm.

Semua calon yang memiliki kualifikasi tersebut harus mendaftarkan diri untuk bisa dipilih menjadi anggota pasukan elit tersebut. Bila dipilih, anggota-anggota baru disumpah di setiap tanggal 6 Mei di Lapangan San Damaso (Bahasa Italia: Cortile di San Damaso) di Vatikan. Tanggal 6 Mei adalah hari peringatan peristiwa Jatuhnya Roma Tahun 1527. Pastor dari Garda Swiss akan membaca sumpah dengan lantang dalam bahasa para pasukan tersebut (mayoritas berbahasa Jerman, beberapa berbahasa Perancis, sedikit berbahasa Italia):
(dalam Bahasa Jerman)
"Ich schwöre, treu, redlich und ehrenhaft zu dienen dem regierenden Papst [nama] und seinen rechtmäßigen Nachfolgern, und mich mit ganzer Kraft für sie einzusetzen, bereit, wenn es erheischt sein sollte, selbst mein Leben für sie hinzugeben. Ich übernehme dieselbe Verpflichtung gegenüber dem Heiligen Kollegium der Kardinäle während der Sedisvakanz des Apostolischen Stuhls. Ich verspreche überdies dem Herrn Kommandanten und meinen übrigen Vorgesetzten Achtung, Treue und Gehorsam. Ich schwöre, alles das zu beobachten, was die Ehre meines Standes von mir verlangt."
(translasi bebas Bahasa Indonesia)
"Saya bersumpah untuk melayani Paus yang berkuasa [nama Paus] dan para penerusnya yang resmi dengan sepenuh hati, penuh kejujuran dan penuh kehormatan, dan untuk mendedikasikan diri saya kepada mereka dengan semua kekuatan saya, siap untuk mengorbankan bahkan nyawa saya sekalipun setiap saat bila perlu untuk mereka. Dengan demikian saya mengajukan janji ini pada para anggota Dewan Kardinal yang suci dalam periode Sede vacante di Kepengurusan Murid-murid Tuhan. Kemudian daripada itu, saya berikrar untuk menghormati, setia dan taat pada Komandan dan para perwira lainnya. Saya bersumpah untuk mentaati semua persyaratan yang dibuat untuk kewibawaan posisi saya."
Ketika namanya dipanggil, tiap anggota Garda Swiss yang baru mendekatkan diri pada bendera Garda Swiss dan memegang kain bendera dengan tangan kirinya. Ia kemudian mengangkat tangan kanannya dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengahnya diacungkan sebagai seimbol dari Trinitas, dan mengucapkan:
(dalam Bahasa Jerman)
"Ich, [Name des Rekruten], schwöre, alles das, was mir soeben vorgelesen wurde, gewissenhaft und treu zu halten, so wahr mir Gott und seine Heiligen helfen."
(translasi bebas Bahasa Indonesia)
"Saya, (menyebutkan nama), bersumpah untuk dengan segenap hati dan konsisten mematuhi semua hal yang baru saja dibacakan pada saya, dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Para Santo/Santa menjadi saksinya."
Masa tugas anggota Garda Swiss Sri Paus adalah antara 2 hingga 25 tahun.
Sebagai bagian dari ritual, mereka yang baru direkrut berbaris dan mengangkat tiga jari sesuai tradisi sumpah korps. Mengangkat tiga jari melambangkan Trinitas.

Sumber:
www.hidupkatolik.com
www.wikipedia.org
StPetersBasilica.org 
Tour Basilika Santo Petrus - Keajaiban Misi Rosario 

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar