“Wah ujan
deres… untung banget kmaren aku udah belikan baju baru buat anakku,
dipakai
buat misa Paskah besok sabtu… Bagus lo Jeng, rok panjang gitu, warnanya
merah
maroon..ada pita besarnya dibagian punggungnya. Anakku kliatan cuantik
deh pake
itu…”
“Duuh…aku
malah blom sempet belikan baju baru buat anakku ya!! Lha kmaren sibuk
terus
urus kerjaan…tapi koq ya untungnya anakku itu diem aja…gak minta2 baju
baru.
Dia malah sejak misa Minggu Palma kmaren yg ditanyain soal lilin terus…
Tanya
terus..Ma, kapan sih misa yg pake lilin2 gitu? Hehehe… Lumayan irit
kan..gak usah belikan baju baru, tapi belikan lilin baru aja.. “
Percakapan
yang
kudengar itu meluncur dari 2 orang ibu muda yang bersebelahan
denganku di pintu gereja, setelah selesai mengikuti Ibadat Jumat Agung
di
gereja. Yaaahh..karena ujan deres, membuatku untuk sedikit bersabar
menunggu
waktu buat pulang…daripada berbasah kuyup lari2 ke parkiran. Hehe..
Bukan
maksud nguping pembicaraan orang, tapi emang karena mereka bicara agak
kenceng
juga suaranya…otomatis ya kupingku ikut denger deh...
Semalam,
sebelum
tidur…aku keinget lagi pembicaraan mereka…
Hmmm…Misa
Paskah…baju
baru…lilin baru….
Membuatku
terusik
untuk memaknai 3 kata itu..
Misa
Malam
Paskah…apakah selalu harus dimaknai dengan sebuah baju baru??
Ingatanku
jadi
melayang ke masa kecilku… Duluuuu paling suka kalo menjelang perayaan2
besar
seperti ini. Entah Natal / Paskah. Senang…karena paling tidak akan ada
sepasang
baju baru yg akan kupakai waktu Misa Natal/Paskah. Dan sampai akhirnya
aku sempat marah, jengkel, kecewa, sebel dan bĂȘte ketika suatu ketika
gak
dibelikan baju baru untuk perayaan Paskah. .. Hehehe..tapi itu
duluuu…waktu aku masih kecil.
Setelah
semakin
beranjak dewasa, lama-lama ‘kewajiban’ memakai baju baru itu buatku koq
udah makin luntur… Apalagi setelah memasuki dunia kerja… Kadang mesti
mikir
berkali2 kalo mesti beli baju baru ‘hanya’ untuk perayaan besar. Sering
akhirnya jadi berpikir…ah, mending buat beli yang lain aja lah…
Baju
Baru….dan
Lilin Baru…
Keduanya sama2
baru… tapi keduanya sangat berbeda wujudnya. Tapi buatku keduanya
mempunyai makna sebagai sebuah symbol. Sebagai symbol sebuah KELAHIRAN
BARU.
Semoga kita tidak
hanya terjebak pada sebuah kewajiban / rutinitas untuk hanya sekedar
memakai
baju baru pada saat mengikuti perayaan besar…tapi lebih memaknainya
sebagai
suatu kelahiran baru. Bukan hanya sebagai sarana untuk
gaya2an..ngikutin
trend atau style…atau supaya keliatan lebih wah…keliatan lebih
fresh…dsb.
Alangkah baiknya, bila kita sedari dini sudah bisa memberi pengertian ke
anak2
kita, makna dari sebuah baju baru ini…sehingga mereka gak akan seperti
aku yang
dulu, yang pernah terjebak pada ritual “harus” selalu memakai baju baru
di
setiap perayaan besar…
Sebuah
lilin
kecil yang selalu kita bawa waktu misa Malam Paskah, semoga juga tidak
hanya
menjadi sekedar sebuah lilin yang bisa untuk selingan/mainan waktu
mengikuti
misa. Dengan lilin itu kita diingatkan untuk selalu bisa menjadi cahaya
dimanapun
kita berada. Meskipun hanya kecil cahayanya…tapi akan mampu untuk
menerangi.
Dia Sang pemberi Cahaya, menginginkan supaya hati kita selalu
memancarkan
Cahaya-Nya…memberikan terang…menjadi penuntun dalam gelap.
Malam
Paskah…
mengingatkan kita untuk sebuah kelahiran baru… mengingatkan kita akan
Sakramen
Pembaptisan yang sudah kita alami + dapatkan, sebagai tanda bahwa kita
akan
setia mengikuti Yesus… mengingatkan kita bahwa kita telah dipilih
menjadi
anak2Nya.
Sanggupkah
saudara/i menentang kejahatan dalam diri di dalam masyarakat?
Sanggupkah
menolak
godaan-godaan setan dalam bentuk takhyul, perjudian dan hiburan tidak
sehat?
Sanggupkah
berjuang melawan segala tindakan dan kebiasaan tidak adil dan tidak
jujur yg
melanggar hak-hak asasi manusia?
-------kita
selalu
menjawab dengan lantang: YA , KAMI SANGGUP-----
Percayakah
kita
akan Yesus Kristus, PuteraNya yg tunggal, Tuhan kita, yang dilahirkan
oleh
Perawan Maria, yg menderita sengsara, wafat dan dimakamkan, yang bangkit
dari
antara orang mati dan naik ke surge duduk disisi kanan Bapa yang
Mahakuasa?
Percayakah
saudara/i akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, Persekutuan para
kudus,
pengampunan dosa, kebangkitan badan dan kehidupan kekal?
------gak
kalah
lantangnya, pasti kita akan menjawab: YA , KAMI PERCAYA-----
Dengan ditemani sebuah lilin kecil,
kita
selalu mengucapkannya waktu misa Malam Paskah. .. dengan lantang kita
berkata: YA, KAMI SANGGUP…..YA KAMI PERCAYA…
Semoga
apa yang
akan kita ungkapkan di Misa Malam Paskah nanti…bukan hanya sekedar
sebuah
kewajiban untuk sekedar mengucapkan “Ya, kami sanggup / ya, kami
percaya”
sesuai dengan isi buku panduan…(yang biasanya dicetak tebal), tapi
memang kita
mengucapkan dengan lantang, benar2 keluar dari hati kita…. Yang
dilahirkan
kembali melalui Pembaharuan Janji Baptis.
Dan
sepulang dari
Perayaan Vigili Paskah….diri kita bagaikan mengenakan ‘baju baru’ dan
menjadi
‘lilin baru’ yang siap untuk kembali dalam kehidupan nyata kita
sehari-hari….
Selamat Paskah…. DIA senantiasa
menganugerahkan Kesejatian Hidup dalam Doa, Harapan dan Kasih...
Tuhan memberkati… GBU all…
- Rita -
... permenunganku Sabtu Pagi, menjelang
Paskah…07.30…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar