Oleh: Pas Muliawan - Cisca
Ada dua nahkoda dalam diri setiap manusia,
yaitu : AKU (mewakili pikiranku, perasaanku dan dagingku) dan ROH ALLAH
(diistilahkan sebagai: Hati-Nurani, Roh-Kudus, Bisikan-Ilahi). Pada umumnya,
nahkoda “aku” lebih dominan menguasai, memutuskan sikap dan perilaku manusia.
Dan sayangnya sebagian besar ngawur dan salah, seperti dikatakan dalam Galatia
5:19-24, bahwa kedagingan berlawanan dengan kehendak Roh. Maka alangkah baik
kalau terjadi sebaliknya, Roh-Allah yang menguasai kehidupan manusia, lewat
“puasa” yang berarti meninggalkan kedagingan-ku, membiarkan Roh-Allah yang
mengendalikan kehidupanku sehari-hari. Dikatakan pula bahwa hawa-nafsu (perasaan
dan daging/tubuh) sering menjadi penyebab utama terjadinya pe-ngawur-an sikap
dan perilaku karena memaksa pikiran untuk menuruti kemauannya melakukan yang
bertentangan dengan Roh-Allah. Itu disebabkan oleh sifat perasaan dan kedagingan
yang spontan atau bisa juga tanpa disadari dan itulah yang sering dikatakan
sebagai : watak / karakter / pola-tingkah-laku.
Jadi bila diinginkan Roh-Allah menguasai diri
kita, kuusulkan untuk menyadari dan menyadarkan diriku pada PLTU-ku yang sering
bertentangan dengan kehendak Roh-Allah, lalu memutuskan untuk berubah dan
melatihnya dengan “berpuasa” :
·
Bila aku
ber-PLTU: penggemar kenikmatan, kenyamanan, hura-hura, bersifat spontan, gemar
pujian, menyenangi keramaian, .............. diusulkan berpuasa dengan mencari
aktifitas sebaliknya: membaca Kitab-Suci harian, meditasi, kontemplasi dan
menghindari keramaian, berefleksi dan merenungkan masalalu, mengakui kesalahan
dan dosa, mengakukan dosa-dosanya, lalu merencanakan masadepan yang lebih
teratur, menghindari makan/minum enak, menggunakan pakaian
sederhana.
·
Bila aku
ber-PLTU: senang menyendiri, menghindar dari keramaian dan konflik, acuh
terhadap teman-teman, menginginkan ketenangan dan kedamaian diri, ...........
diusulkan berpuasa dengan beraktifitas: menawarkan bantuan pada teman-teman yang
membutuhkan, menengahi konflik yang terjadi antar teman, mencoba menyenangkan
sebanyak mungkin teman-teman, seperti membuat lelucon pada pertemuan-pertemuan,
mentraktir makan/minum, mendatangi acara-acara bersama, menelepon banyak teman
yang terlupakan.
·
Bila aku
ber-PLTU: selalu ragu-ragu, tukang kritik, berprinsip bahwa meragukan segala
sesuatu adalah awal ilmu pengetahuan, banyak pertimbangan, sangat berhati-hati
dalam bertindak, menginginkan kesempurnaan, tabu untuk disalahkan, lebih baik
diam daripada disalahkan, ............. diusulkan berpuasa dengan aktifitas:
berani tampil dalam ketidak-pastian seperti: memimpin kelompok, menawarkan diri
dalam kepanitiaan kalau bisa sebagai pimpinan, memberi kesaksian hidup, mengakui
kelebihan orang lain, menjadi Yesus dalam visualisasi Paskah yang dihina,
disalahkan, dimaki-maki, mencari pengetahuan baru diluar bidangnya
sekarang.
·
Bila aku
ber-PLTU: suka ngatur, mengharap penghargaan, keinginannya harus terjadi, sering
marah, menghalalkan cara supaya keinginannya terjadi, menang sendiri, merasa
paling benar dan yang lain salah, ............. diusulkan berpuasa dengan
aktifitas: menjadi anak buah biasa dalam kepanitiaan, menuruti keinginan
teman-teman meskipun menurutku salah, mengakui kesalahan, mengakui kebenaran
lain yang berbeda dari pemikirannya, mohon maaf pada anggota keluarga, teman
yang telah disakiti hatinya, menyesali diri karena selalu berorientasi pada
pemikiran sendiri dan meninggalkan suara Tuhan, menyadari keangkuhan dihadapan
Tuhan, lalu mengakukan dosa beratnya itu.
Sudah tentu cara berpuasa diatas, bisa
ditambahkan sendiri sesuai karakter yang dirasakannya dengan melakukan aktifitas
karakter yang sebaliknya, tanpa mengurangi aturan puasa dari Pejabat
Gereja.
Tuhan mengharapkan kita semua menuju
kesempurnaan seperti DIA, mempunyai beragam karakter sesuai
kebutuhan:
........ suatu saat menjadi penyendiri yang
sedang berdoa dalam keheningan dan kesunyian,
........ suatu saat memimpin dan berkhotbah
diatas bukit, mengobrak-abrik bisnis di Gereja,
........ suatu saat bersuka-cita dalam pesta
makan-minum di rumah pemungut cukai,
........ suatu saat mengikuti detail prosedur
yg telah ditetapkan BapaNYA sampai di kayu Salib.
Selamat berpuasa
........................................
Mul-Cis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar