Oleh: Muliawan (Team Pasutri Choice)
makin sedikit jumlahnya. Dan anak-anak mulai tidak tertarik lagi untuk berkunjung ke rumah Mak Cecep
pada saat Lebaran tiba.
Maka sedihlah dia melihatnya, ditambah lagi kemampuan menabungnya juga semakin lama semakin berkurang. Mak Cecep terus berpikir bagaimana caranya untuk mengatasi keinginan ”memberi” yg menggebu-gebu dalam hatinya itu.
Maka sedihlah dia melihatnya, ditambah lagi kemampuan menabungnya juga semakin lama semakin berkurang. Mak Cecep terus berpikir bagaimana caranya untuk mengatasi keinginan ”memberi” yg menggebu-gebu dalam hatinya itu.
Suatu hari tanpa
diduga, ketika sedang menyeduh teh dicangkirnya tiba-tiba saja terpikir olehnya
bahwa rasa daun teh yg berbentuk serpihan itu ternyata telah menyebar keseluruh
air panas yg dituangkan kedalamnya. Dengan tersenyum, terbukalah pikiran Mak
Cecep bahwa uang tabungan didalam celengan kendinya juga akan menjadi banyak
jumlahnya hanya dengan menambahkan air kedalamnya, kemudian dikocoknya, lalu
disiapkan untuk diberikan anak-anak kampungnya pada saat Lebaran tiba. Tentu
tak akan habis karena selalu bisa ditambahkan air seberapapun banyaknya dan
anak-anak tentu dapat menerima uang receh dalam bentuk cairan dalam jumlah yg
banyak. Mak Cecep gembira menunggu saatnya tiba.
Dan ketika anak-anak
itu tiba, Mak Cecep memberikan penjelasan bahwa kali ini uang receh yg
dibagikan berbentuk cairan dan boleh meminta berapa saja banyaknya. Caranya
adalah dengan meminumnya dari kendi Mak Cecep sesuka hati. Anak-anak menjadi
bengong, lalu tertawa dan mulai meninggalkan Mak Cecep yg dianggapnya sudah
ngawur pikirannya. Mak Cecep bingung dan berusaha keras menjelaskan bagaimana
rasa teh dapat menyebar keseluruh air didalam sebuah cangkir. Tetapi tak ada
satupun anak yg mau meminumnya. Makin keraslah suara Mak Cecep yg terus
berusaha untuk meyakinkan anak-anak supaya meminumnya. Toh belum juga ada yg
meminumnya. Sampai akhirnya Mak Cecep memegang salah satu anak yg ada
didekatnya, lalu mulai memaksa membuka mulutnya dan meminumkan air kendi tsb.
Sedikit terteguk airnya, namun anak itu lalu meronta dan lari. Begitu juga
semua anak-anak yg lain berlarian menjauhi Mak Cecep dan meninggalkannya
sendirian.
Mak Cecep menjadi
sangat sedih bercampur kecewa. Usahanya telah gagal. Satu-satunya jalan untuk
memenuhi keinginan ”memberi” pada anak-anak kampungnya sudah kandas.
Yang terpikir
sekarang dalam otaknya hanya satu pertanyaan yg selalu mengiang-ngiang di
telinganya dan terbayang-bayang di otaknya :
”Mengapa
anak-anak itu telah menghindar dariku, seorang yg berkeinginan baik untuk
banyak ”memberi” ?”
Terinspirasi dari
bahasan “Harrison Inner View”, sebuah alat analisis kepribadian manusia, ada
beberapa karakter yang ingin kubahas kali ini sehubungan dengan relasi dengan
sesama dalam suatu komunitas tertentu, khususnya komunitas “Choice” dan
“Marriage Encounter” yg memang mendalami dan mengembangkan dunia “relasi dg
sesama didalam keluarga”.
Beginilah bahasannya :
1. Karakter “Satu”, yaitu seseorang yg apabila
menghadapi berbagai masalah hampir selalu mempunyai kecenderungan berpikir
membatasi diri pada “hanya ada satu jalan” dan yakin betul bahwa hanya satu jalan
itulah yg dapat menyelesaikan masalahnya.
Segi positif, cepat dalam mengambil keputusan
dan penyelesaian masalah karena berpikir focus dan bermotivasi tinggi dalam
bekerja karena tujuannya jelas hanya ada satu jalan.
Segi negatif, pertimbangan kurang dan sering
salah bagi yg belum berpengalaman dalam pekerjaan yg digelutinya dan relasi
dengan anggota team kurang harmonis karena pasti ada pendapat/usulan anggota yg
diabaikan.
Sharing, karakterku lambat dalam mengambil
keputusan, bahkan cenderung pada kebanyakan pertimbangan, lalu tidak berbuat
apa-apa, menunggu sampai kepepet baru kelabakan.
2. Karakter “Kendi”, kependekan dari ”Kehendakku
harus terjadi”, orang yg berkarakter ini cenderung ulet dan
cita-citanya kebanyakan tercapai karena mempunyai motivasi yg tinggi untuk
mencapainya.
Segi positif, ulet, tahan terhadap godaan,
tegas dan tidak mendua/tidak plin-plan, dan didalam komunitas tidak
membingungkan anggota team yg lain, karena sekali berkata tempe, tak akan berubah jadi tahu.
Segi negatif, sukar diyakinkan atau menerima
pendapat orang lain, kurang mendengarkan, kurang perhatian pada orang lain atau
lebih suka/sering menjadi dirinya sendiri daripada menjadi bagian hidup orang
lain.
Sharing, aku memang banyak kemiripan dengan
karakter ini, karena membutuhkan usaha keras untuk bisa mendengarkan orang lain
termasuk pasanganku.
3. Karakter “Mak”, kependekan dari “Memaksa”,
artinya bahwa orang dg karakter ini akan memaksakan kehendaknya agar orang lain
melakukan yang diinginkannya melalui banyak cara : merayu, meng-iming-imingi,
mengancam, berteriak keras bahkan bisa juga memukul (pada anak misalnya).
Segi positif, target pasti tercapai, disenangi
oleh atasan karena pekerjaan pasti selesai tepat waktu dan tepat sasaran.
Segi negatif, relasi dg anak buah berjarak dan
kurang baik, sering nampak kejam karena tidak perduli pada keadaan orang lain.
Sharing, sangat jauh dengan karakterku yg
terlalu membebaskan/liberal dan banyak sekali target yg meleset.
4. Karakter “Cecep”, kependekan dari “Ceplas-ceplos”,
yang berarti bahwa cara berpikir dan berkata pada orang berkarakter ini bisa
dikatakan konsisten, yaitu: apa yg terbersit dalam pikirannya, maka itulah yang
akan langsung dikatakannya tanpa banyak pertimbangan atau dengan kata lain
adalah “omongkan dulu, pertimbangan belakangan”.
Segi positif, suasana akan menjadi meriah,
karena banyak yg diekspresikan dengan omongan, to-the-point, berani membuka
hal-hal yg sensitive,
Segi negatif, orang-orang disekitarnya sering
tersinggung, kurang pertimbangan atas akibat ceplas-ceplosnya, meskipun meriah
tapi terasa tidak aman berada didekatnya.
Sharing, jauh dengan karakterku yg pendiam,
bahkan cenderung tak perduli pada orang yg hadir disekitarku.
Dapat dilihat bahwa
semua karakter tsb diatas mempunyai sisi positif, juga sisi negatifnya. Baiklah
kalau ada usaha untuk menyadari sisi negative, lalu berusaha menekannya.
Dan akhirnya
sampailah kita pada……………… satu hal penting yang harus kita usahakan, yaitu:
melepaskan kemungkinan berkumpulnya 4 karakter “Satu Kendi Mak Cecep”
menjadi satu dalam diri kita, karena menurut analisanya, orang dg 4 karakter yg
menyatu tersebut mengarah pada orang yang ”Trouble-Maker” dalam komunitasnya. Orang
”Satu
Kendi Mak Cecep” akan dirasakan menjadi ancaman bagi orang-orang
disekitarnya, lalu dihindari dan sudah tentu akibatnya akan jelas bila itu
terjadi pada suatu komunitas tertentu.
Semoga komunitas ”CHOICE” dan ”MARRIAGE
ENCOUNTER” dijauhkan dari keberadaan orang ”Satu Kendi Mak Cecep” didalamnya.
Kalaupun ada, tetaplah berusaha untuk menyadarinya dan berusaha memperbaikinya,
karena selalu ada harapan dalam diri kita yang muncul berkat iman pada Tuhan.
Sebelum ini telah
kita bahas bahwa orang yg berkarakter ”Satu Kendi Mak Cecep” sekaligus ada
dalam dirinya, sangat memungkinkan untuk menjadi ”Trouble-Maker” (pembuat
kekacauan) dalam komunitasnya, karena menurut si dia, hanya ada satu jalan terbaik yang harus
dilakukan dalam komunitasnya, yaitu jalan ”menurut
dia” dan itu harus terjadi
apapun caranya !
Sudah tentu
alasan mengapa seseorang menjadi berkarakter sedemikian tergantung pada
historis perjalanan hidupnya masing-masing yg berbeda antara satu dg yg lain.
Salahkah dia ? Pasti bukan kesalahannya sehingga dia menjadi demikian, karena
bukan dia yg meminta, tetapi bisa jadi dan besar kemungkinan bahwa lingkungan
telah membentuknya, khususnya pada masa kecil disaat belum bisa memutuskan
sesuatu dan yg sebagian besar ditentukan oleh lingkungan, khususnya orang
tuanya.
Akan menjadi ”salah”
kalau setelah dia mendapatkan pengetahuan tentang dampak negatif yg telah
banyak ditimbulkannya, tetapi tetap saja menjadi si ”Satu Kendi Mak Cecep”.
Misalnya dari sesi ”Mawas-Diri” di Marriage-Encounter atau ”Pola-Tingkah-Laku”
di CHOICE atau pengetahuan yg berasal dari buku-buku yg membahas tentang
”Kepribadian manusia”.
Maka pada
kesempatan ini aku mengusulkan pengembangan diri bagi si ”Satu Kendi Mak Cecep”
lewat pendekatan cara-berpikir/pola-pikir/mind-set/nilai-nilai-hidup, sbb. :
·
”Tak
ada kebenaran mutlak dalam kehidupan manusia, yg ada hanyalah kebenaran
sementara yg akan usang apabila ditemukan kebenaran baru.”
·
”Meragukan
segala sesuatu adalah awal ilmu pengetahuan”.
·
”Pasti
ada cara/jalan yg lebih baik, tetapi kali ini aku melakukan yg sudah
dipersiapkan ini saja”.
·
”Banyak
kepala lebih benar daripada satu kepala”.
·
”Bukan
kehendak-ku, tetapi kehendak-MU Tuhan terjadilah”; bukan ”Kendi”(kehendakku terjadi), tapi ”KeMUdi”(kehendakMU-lah yg terjadi); kemudikanlah aku ya Tuhan !
·
”Aku
berada dalam suatu rumah, di suatu kota, di dalam suatu negara, di antara
banyak negara lain di dunia, yg berada di bumi yg sangat kecil dalam tata-surya
bima-sakti, tata-surya yg sangat mungil dibanding tata-surya lain yg
berjuta-juta jumlahnya dan yg berjuta-juta tahun-cahaya jaraknya yg membentuk
alam-semesta milik-MU Tuhan, maha karya yg tiada bandingnya. Oh, Tuhan
kuserahkan semuanya padaMU, kehendakku, kemauanku, kekayaanku, pengetahuanku,
kemerdekaanku .......... semuanya untuk-MUUU Tuhan, pakailah, kemudi-kanlah
diriku ............................ ”
·
”Lebih
baik terpisah daripada Win-Lose (aku menang, kamu yg kalah), usahakanlah
WIN-WIN (semuanya menang), tetapi .... lebih baik lagi kalau kamu aja yang
menang jangan pikirkan aku, karena aku mencintaimu, aku telah menjadi bagian
hidupmu.”
·
”Yesus
mewartakan, mengajarkan, mengajak, memerintahkan, tetapi ........ DIA tetap membebaskan
manusia untuk memilih !!!”
·
”Semua
yg masuk kedalam diri kita oke-oke saja selama kita mampu menerimanya, tetapi ...... apa yg kita keluarkan dalam bentuk
perkataan maupun tindakan akan menentukan kualitas kita, baik atau jahat,
membangun atau meruntuhkan, memperbaiki atau merusak.”
·
”Mulutmu
adalah harimaumu, berhati-hatilah !”
Tuhan aku ingin
menjadi bagian dalam hidupMU, dan Engkau ada dalam hatiku, kemudi-kanlah aku
............
Penyakit yg
menyerang manusia bukan hanya penyakit fisik, tetapi juga penyakit psikis yg
justru lebih berbahaya, karena :
·
sangat
mudah menular tanpa perlu berdekatan dalam jarak, sebab media yg dipakai adalah
informasi,
·
sangat
cepat dampaknya, secepat transfer informasi ke otak kita,
·
sedangkan
berat ringan akibatnya tergantung kondisi ketahanan otak kita yg diserang.
Perlu disadari
bahwa secara umum, kita semua sebenarnya mengidap penyakit psikis tsb.,
seperti: sering mengalami ketakutan, stress/kecemasan, terprovokasi oleh gosip,
hanya perbedaannya adalah pada berat atau ringan.
Banyak jenis
penyakit psikis yang menjadi ancaman serius a.l.:
·
Sakit
jiwa/otak-miring; seorang dokter jiwa klinis tak boleh terlalu lama menangani
pasiennya, karena dikuatirkan akan tertular ke-jiwa-annya,
·
Sakit
ketakutan akibat terror lewat telephone atau e-mail,
·
Sakit
terprovokasi oleh Toxic-Member (anggota komunitas yg beracun), yg menyebarkan
gosip shg komunitas menjadi lemah semangat, pemberontakan, saling
menghancurkan, dll. yg sering terjadi dalam perusahaan.
·
Sakit
hati, sakit yg disebabkan oleh diturunkannya harga diri seseorang akibat
perilaku orang lain yg menyakitinya dan yg paling mungkin penyebar ”virus”
sakit-hati ini adalah si ”Satu Kendi Mak Cecep”.
·
Dll.,
yg belum terpikirkan olehku saat ini.
Berhubung
sakit-hati adalah faktor penting dalam gerakan CHOICE dan MARRIAGE-ENCOUNTER,
karena menentukan kualitas relasi dalam gerakan ini, maka marilah kita bahas dalam
kesempatan ini.
Sama dengan penyakit
pada umumnya, untuk mengatasi/membasmi penyakit sakit-hati ini, ada 3 langkah
yg dibuat :
1.
Atasi
sumbernya dan ini yg paling tuntas dapat mengatasi, yaitu: sehatkan si ”Satu
Kendi Mak Cecep” dan ini tergantung banyak pada kesadaran sendiri,
meskipun lingkungan dapat membantu, seperti pada bahasan kita sebelum ini.
2.
Vaksinasi,
menguatkan daya tahan diri/otak shg serangan penyakit terkalahkan oleh perisai
diri yg terbentuk:
a.
Menyadari
bahwa dalam setiap komunitas dimana saja, banyak kemungkinan ada anggota yg
berkarakter ”Satu Kendi Mak Cecep”,
b.
Menyadari
bahwa bagaimanapun kita tetaplah menjadi bagian hidupnya, karena cinta,
meskipun dia mengalami kesulitan menjadi bagian hidup kita,
c.
Menyadari
siapa saja yg berpotensi/berkecenderungan menjadi si ”Satu Kendi Mak Cecep” yg
saat
ini ada dalam komunitasku.
3.
Mengobati
dengan serum (bisa pilih salah satu):
a.
Apabila
ada serangan, katakan dalam pikiran kita : ”Sebenernya yang waras/sehat siapa ?”
b.
Apabila
ada serangan, katakan dalam pikiran kita : ”Aku ini anak Tuhan, ciptaanNYA, jadi bukan
seperti yg kau pikirkan !”
c.
Apabila
ada serangan, katakan dalam pikiran kita seperti yg dilakukan Yesus : ”Ampunilah dia Tuhan,
karena dia tidak mengerti apa yg sedang dilakukannya”
Besar harapanku
kita semua membawa terang kasih Tuhan ke dunia karenanya terbukalah terhadap
sabdaNYA, biarkanlah DIA mengemudikan diri kita masing-masing.
Oom Mul,kalau dalam PP, mak Cecep ini karakternya apa ya? He7x...
BalasHapus