Minggu ini adalah minggu terakhir dalam kalender Liturgi gereja di tahun A. Minggu depan kita sudah memasuki Minggu adven I tahun B. Penghujung Minggu ini dimahkotai dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.
Konsep Raja yang sering digambarkan dalam dunia berbeda dengan konsep Raja yang dibawa oleh Yesus. Raja dalam dunia adalah orang nomor satu dalam lingkungannya dan semua orang menghormati dan melayaninya. Dan banyak orang berlomba-lomba ingin menjadi orang nomor satu ini. Untuk mewujudkan mimpi menjadi orang nomor satu ini, orang bisa mengorbankan apa saja dan berapapun banyaknya. Bahkan lebih mengerikan lagi karena tidak jarang orang juga bisa mengorbankan siapa saja asal ia dapat menjadi raja atau orang nomor satu.
Sementara dalam konsep Raja menurut Yesus berbeda sama sekali. Bagi Yesus, orang yang terbesar adalah orang yang paling banyak melayani. Dengan kata lain konsep Raja adalah konsep pelayanan. Semakin besar jabatan seseorang semakin dituntut untuk semakin banyak melayani. Yesus sendiri berkata, Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang.
Dewasa ini banyak ahli kepemimpinan menuliskan konsep-konsep kepemimpinan yang bisa membawa orang kepada kesuksesan. Yang menarik justru mereka menggali spiritualitas Injil ini dan mengemasnya dalam bahasa profan. Banyak orang mengira bahwa itu sebagai penemuan teori yang baru dan hebat yang pernah muncul saat ini. Padahal kalau kita menggali dari Injil konsep ini sudah diungkap oleh Yesus dalam pengajaran-pengajaran-Nya yang ditulis dalam Injil.
Harus kita sadari bahwa untuk mewujudkan konsep dan kebenaran ini tidak mudah. dibutuhkan spiritualitas yang mendasarinya misalnya kerendahan hati, kerelaan dan ketulusan, pengabdian seperti seorang hamba.
Konsep raja atau orang nomor satu tanpa spiritualitas ini bukannya membawa pada kebaikan bersama tetapi akan membawa pada penindasan satu terhadap yang lain. Sebaliknya konsep raja yang melayani akan membawa pada nilai-nilai kasih dalam kehidupan bersama. Bahkan jika ada pemimpin yang sungguh berani melayani secara demikian, ia semakin dicintai oleh mereka yang dipimpinnya.
Apa yang bisa kita petik dalam Perayaan Kristus raja semesta alam hari ini? Kita memang hidup di dunia tetapi kita harus terus menerus bertobat dan membersihkan diri dari pengaruh dunia dan semakin berusaha mengenakan hati hamba yang siap sedia dan terus mau melayani. (Romo Heri O.Carm - www.parokimbk.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar