Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Merenungkan Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2011

 " Teknologi komunikasi saat ini penuh dengan ironi. Sebuah realita yang membuat kita bertanya merenung: Siapakah sesama kita pada zaman ini?? Kita justru kerap tidak sadar dan kurang sensitif terhadap orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Konsentrasi menjadi barang langka karena komunikasi terus berdatangan. Banyak orang tidak mampu lagi merefleksikan hidupnya secara kritis dan mendalam."

Menyimak surat Paus Benediktus XVI pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2011 ini, akan menempatkan pribadi kita kembali kepada "fungsi" yang sebenarnya. Komunikasi sosial biasa diartikan sebagai dunia yang
menggumuli benda seperi buku, koran, internet, radio, facebook, twitter dan lain-lain. Dalam Gereja, tepatnya dalam benak Paus Benediktus XVI, komsos tidak melulu persoalan alat dan sosial-kebudayaan. Ia menjadi persoalan spiritual dan moral. Inilah yang muncul ketika kita merenungkan Surat Paus dalam Hari Komunikasi Sosial Sedunia ini.

Mulai dengan kesadaran bahwa teknologi baru tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, melainkan komunikasi itu sendiri mengalami perubahan. "Model yang baru" itu telah menjadi kultur baru di zaman ini. Dengan teknologi komunikasi baru ini, kita begitu menjadi asyik dan akrab dengan orang yang berada sangat jauh disana. Begitu efektif dan efisien komunikasi di zaman ini. Akan tetapi, ada harga yang harus dibayar. Hubungan dengan orang yang begitu jauh bisa terasa dekat, tetapi hubungan dengan orang yang didepan mata atau dalam satu rumah bisa terasa sangat jauh.

Teknologi komunikasi ini penuh dengan ironi. Sebuah realita yang membuat kita bertanya merenung: Siapakah sesama kita pada zaman ini?? Kita justru kerap tidak sadar dan kurang sensitif terhadap orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Demikian pula, konsentrasi menjadi barang langka karena komunikasi terus berdatangan. Banyak orang tidak mampu lagi merefleksikan hidupnya secara kritis dan mendalam.

Dalam poin ini, Paus mempertanyakan kemajuan ini: Bagaimana kemajuan komunikasi ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung kebaikan manusia? - Agar teknologi baru ini membantu manusia dalam rangka memenuhi kehausan dan makna, kebenaran dan kebersatuan satu sama lain.

Era digital adalah era yang membuat kita mempertanyakan keaslian, ketulusan dan kejujuran. Dunia maya bisa membawa manusia pada eksposure yang berlebihan. Ia tidak jarang melewati batas komunikasi yang secukupnya dan seperlunya. atau, menutupi sebagian identitas diri, dengan memoles wajah sedemikian rupa. Teknologi baru telah memberikan problem otentisitas dalam diri manusia. Bagaimanapun perjumpaan virtual tidak akan mungkin mengganti perjumpaan dan sapaan langsung. Kedalaman hubungan dengan orang lain kini perlu dipertanyakan - sudah mulai dianggap sulit untuk mampu bertahan lama dan abadi.

Disini nilai-nilai kekatolikan dan kekristenan di pertaruhkan. Persoalanya bukan bagaimana menyebarkan "kabar baik" lewat berbagai media modern. Tetapi bagaimana menawarkan nilai-nilai integritas kekatolikan yang "bisa dipercaya". Inilah yang disebut sebagai "kesaksian". Kesaksian yang tidak digelisahkan apakah nanti populer atau tidak. Ia itu asli dan otentik, konsisten antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat, tidak menonjolkan polesan atau mengejar popularitas. Selamat merenungkan diri di hari komunikasi 2011 ini.

(Disadur dari Majalah Hidup No 23 tahun ke 65).

Salam,
Admin Blog

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar