Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sharing Harri - Choice XXVI

Ku lanjutin ya sharing imanku..
Di foto terdahulu, yang pake jaket itu adik angkatku. Dia diadopsi oleh ayahku ketika dia berumur 8 tahun. Sebelumnya kami tidak mengenalnya.
Pernah lihat anak kecil dengan baju kucel, berkulit legam dan kudisan dengan  perut buncit, tidak sekolah, mengiba di jalanan?? Ya seperti itu kondisi saat itu (meskipun dia tidak hidup dijalanan).

Apa yang teman-teman rasakan ketika ayahmu tiba-tiba mengajaknya kerumah, disuruhnya bermain bersama kamu, makan bersama kamu, tidur bersama kamu dan kemudian menjadi adikmu??

Mungkin kamu akan menerimanya karena rasa iba. Tapi berapa lama rasa ibamu akan bertahan?? Sehari, seminggu, sebulanân??

Atau justru rasa jengkelmu, rasa muakmu yang akan bertahan? Itulah yang aku alami ketika itu. Benci n njijiki. Aku jarang ngobrol dengannya, apalagi bercanda. Ketika aku dan dia tumbuh dewasa, aku mulai belajar untuk menerimanya, tapi itu hambar sekali. Ketika dia jatuh, tanganku bisa kuulurkan untuknya. Tapi hatiku? Aku tidak mampu.

CHOICE-lah yang menggarami relasiku dengannya. Ia yang menawariku jalan, dan aku rela untuk menyusurinya. Aku sudah bertekad tidak saja memberikan tanganku untuknya, tapi juga hati dan cintaku. Dia sedang menjadi bagian dari hidupku.

Sekarang, dia bukan lagi adik angkatku, tapi dia adalah adik kandungku.

Thanks ya mbak Anna & tant CQ, atas dorongannya agar aku menjabarkan sharingku.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar