Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sejarah Choice

Dikutip dari: http://www.choice-kombas.blogspot.com

Seorang imam Praja,  Pastor Tom Morrow, Pr, yang tinggal di Di Brooklyn, New York begitu terlibat dan tertarik pada kehidupan kaum muda. Dari keterlibatannya yang intensif dengan orang-orang muda itu, ia melihat dan merasakan bahwa ada sesuatu yang kurang dalam kehidupan orang-orang muda. Pada akhirnya beliau menyimpulkan bahwa banyak diantara anak muda itu yang tidak atau kurang memiliki “a strong sense of belonging” atau rasa keterlibatan yang nyata dalam relasi dengan sekelilingnya.

Pergaulan mereka kebanyakan hanya sampai ke taraf permukaan saja, baik dengan teman sebayanya maupun dengan keluarga. Relasi yang terjadi kurang mendalam, kurang menyentuh diri masing-masing secara pribadi. Relasi tersebut tidak berakhir. Kondisi ini umum terdapat dalam masyarakat modern di kota besar.

Hati kecil Tom Morrow terusik dan terpanggil untuk berbuat sesuatu. Kemudian ia mulai membicarakan hal ini dengan membentuk kelompok kerja yang beranggotakan muda/i, Pastor Chuck Gallagher dari ME dan beberapa pasutri ME.

Melalui diskusi dari sharing mereka, serta berbagai uji coba, maka tersusunlah program yang mereka beri nama CHOICE, yang tujuan utamanya adalah mencoba menggali kembali relasional muda mudi saat ini yaitu SENSE OF BELONGING atau rasa keterlibatan yang mendalam. WE Choice pertama mereka diadakan pada bulan September tahun 1976.

Program CHOICE sampai di Singapura pada awal tahun 1981. Kemudian atas dukungan dana dan dukungan moral ME Jakarta, maka di bulan Febuari dan November 1982, Romo Soesilo dan Romo Ismartono, Pasutri Ivo dan Lia Sumampouw ( dari Paroki Blok B - Jakarta ), serta muda/I Vincent dan Aiek dari Tebet - Jakarta, diutus untuk mengalami Choice di Singapura dan mengembangkannya di Indonesia.

Setelah sekian lama bekerja keras, akhirnya WE Choice pertama di Indonesia berhasil dilaksanakan di BLKM Ciloto pada tanggal 10-12 Desember 1982, dengan tim: Pastor Bart Janseen (dari Paroki Asisi Tebet - Jakarta), Suster Emma (dari Bandung), Pasutri Ivo-Lia ( dari Jakarta ) dan muda/i Vincent dan Aiek ( dari Jakarta ). Pesertanya saat itu terdiri dari 30 muda/i, 3 imam, 2 suster dan 3 pasutri, yang sebagian dari mereka masih ikut melayani di Choice sebagai Tim sampai saat ini.

Kini ditahun 2013 setelah 31 tahun, Choice telah berkembang di beberapa kota di Indonesia, dari Medan sampai Maumere ( Flores).

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar